Jarang Mandi Bisa Sebabkan Kulit Iritasi Hingga Bau Badan

by Shinta Melianasari


Tak sedikit orang yang malas mandi ketika hari libur. Sebagian beralasan bahwa ketika libur, tubuh tidak berkeringat sehingga tidak perlu mandi. Padahal menurut dokter, tidak mandi dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan,

Jarang Mandi Bisa Sebabkan Kulit Iritasi Hingga Bau Badan
dr Amaranila Lalita Drijono SpKK dari FKUI/RSCM mengatakan bahwa libur dan tidak mandi sah-sah saja dilakukan jika orang tersebut hidup di negara dengan 4 musim. Namun jika tinggal di Indonesia yang notabene merupakan negara tropis dengan cuaca yang lembab dan panas, kebutuhan mandi 2 kali harus terpenuhi.

"Kalau di Indonesia ini kan lembab dan panas jadi merangsang kegiatan fisik. Oleh sebab itu, untuk mengatasinya harus mandi secara optimum, mandi dua kali dalam sehari," tutur dr Amaralita ketika dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (10/9/2014).

Tidak mandi tentunya mempunyai ancaman risiko masalah kesehatan tersendiri. Lalu apa saja yang akan terjadi jika kita jarang mandi?

1. Keringat Menumpuk
Keringat Menumpuk
dr Eddy Karta, SpKK dari Edmo Clinic Jakarta Selatan mengatakan bahwa Indonesia adalah negara tropis. Sehingga tubuh secara otomatis akan menghasilkan lebih banyak keringat. Jika keringat dibiarkan menumpuk, makan flora normal yang akan di kulit akan semakin banyak dan menyebabkan masalah kesehatan.

"Pada kondisi pulang kerja dengan badan kotor di derah tropis tentu disarankan mandi. Tidak mandi dengan badan kotor akan mengakibatkan bertambah banyaknya flora normal kulit dan menyebabkan pemecahan lipid dan protein yang terdapat pada kotoran dan sisa kelenjar keringat dan sebum di kulit," tutur dr Eddy.

2. Komedo dan Jerawat
Komedo dan Jerawa
Menumpuknya keringat menyebabkan flora normal yang ada di tubuh menjadi lebih banyak. Bertambahnya flora ini bisa menyebabkan berbagai masalah, salahs satunya adalah munculnya komedo dan jerawat pada kulit.

"Tidak mandi dengan badan kotor akan mengakibatkan bertambah banyaknya flora normal kulit dan menyebabkan pemecahan lipid dan protein yang terdapat pada kotoran dan sisa kelenjar keringat dan sebum di kulit. Pemecahan ini selanjutnya akan menyebabkan masalah kesehatan,misalnya komedo, infeksi kulit dan jerawat," sambung dr Eddy.

3. Iritasi Kulit
Iritasi Kulit
Lebih lengkap dr Amaranila menjelaskan bahwa keringat yang keluar dari tubuh merupakan hasil metabolisme atau zat-zat yang sudah tidak diperlukan lagi. Karena itu, keringat mengandung banyak garam sehingga terasa asin di lidah.

Karena mengandun banyak garam, jika dibiarkan terlalu lama keringat dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Beberapa contohnya adalah gatal-gatal, bercak kemerahan atau ruam.

"Iritasi, bisa menyebabkan gatal, merah, atau ruam. Saat gatal pasti kita akan menggaruk lalu kalau digaruk terlalu keras akan membuat kulit rusak dan bisa membawa kuman lain masuk ke tubuh," terangnya.

4. Bau Badan
Bau Badan
Keringat yang menumpuk tidak hanya menyebabkan komedo, jerawat atau iritasi kulit. Dilanjutkan dr Amaranila bahwa salah satu penyebab bau badan tidak sedap adalah karena kebiasaan jarang mandi sehingga keringat menumpuk di tubuh.

Sebabnya garam yang menumpuk karena keringat sangat disukai oleh flora normal tubuh, Jika berlebihan, flora normal dapat menyebabkan bau tidak sedap.

"Garam dari keringat ini juga jadi media yang disukai oleh kuman. Di kulit kita ini ada kuman normal yang dikenal dengan flora normal. Fungsinya flora normal ini untuk menjaga kulit. Nah kalau ada garam, flora di kulit ini bisa berkembang banyak. Kalau jumlahnya berlebihan bisa menyebabkan bau badan. Makannya kenapa kalau orang yang jarang mandi dibilangnya bau badan kan. Nah karena flora berlebihan di kulit ini," urainya.

5. Panu
Panu
Selain menghasilkan keringat berlebih yang menjadi santapan flora normal tubuh, jarang mandi juga dapat menyebabkan kelenjar minyak di tubuh bertambah. Kelenjar minya berfungsi untuk menjaga kulit agar tidak kering, namun jika jarang mandi, kelenjar minya akan berlebih dan membuatnya rentan dihinggapi jamur.

Dijelaskannya bahwa memang, jamur tumbuh di kulit setiap orang meski kadarnya berbeda-beda. Namun pertumbuhan jamur dapat menjadi tak terkendali jika kelenjar minyak yang ada di tubuh menjadi berlebih karena mandi

"Jamur kan senang ya di tempat yang beminyak dan lembab. Kalau kalenjar minyak jumlahnya bertambah, jamur ini kemudian akan muncul dan merusak pigmen kulit sehingga warnanya bisa jadi putih gitu. Makanya kan kalau orang panuan pasti dibilang karena jarang mandi kan. Nah itu dia prosesnya kenapa orang bisa jadi panuan," terangnya. (Sumber : health.detik.com)


Comments
0 Comments

{ 0 komentar. Read them below or add one }

Posting Komentar