Ini Akibatnya Jika Tidak Sarapan

by Shinta Melianasari

Sudah sarapankah Anda hari ini? Alasan terburu-buru dan ingin menurunkan berat badan kadang membuat orang mengabaikan saran. Mengabaikan sarapan berarti Anda menanggung risikonya?

Dikutip dari nutrition, Senin (11/10/2010) orang yang melewatkan sarapan akan memiliki metabolisme tubuh yang tidak baik. Jika ini terus menerus terjadi akan mengganggu hormon-hormon di dalam tubuh yang mengatur keseimbangan badan seperti hormon pertumbuhan, hormon insulin dan hormon serotonin.

"Orang-orang yang melewatkan sarapan jadi cenderung gemuk karena mereka mengganti sarapannya dengan makan-makan snack yang kadar gula dan karbohidratnya tinggi," jelas nutrition.

Apa jadinya kalau tidak sarapan?
  1. Saat perut kosong karena tak sarapan tubuh tidak akan menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk efisiensi di pagi hari. Sehingga pada saat jam 10-11 siang akan timbul kelelahan dan kelaparan yang mengganggu kerja.
  2. Seseorang yang melewatkan sarapan memiliki kesulitan dalam berkonsentrasi, khususnya di jam-jam sebelum makan siang.
  3. Seseorang yang tidak sarapan, membuat asupan energi yang dibutuhkan oleh tubuh diambil dari glukosa darah. Ini menyebabkan kadarnya akan menjadi berkurang, yang mengakibatkan kesehatan dan keseimbangan tubuh terganggu.
  4. Akibat nyata tidak sarapan badan menjadi lemas, kepala pusing, mengantuk, letih dan lesu, serta berpengaruh pada daya konsentrasi dalam berpikir dan bekerja.

Lalu apa manfaatnya sarapan?

  1. Sarapan yang sehat dapat memberikan kontribusi untuk penurunan berat badan, meningkatkan memori dan konsentrasi, serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
  2. Sarapan yang bergizi dan penuh akan vitamin dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan daya kerja.
  3. Sarapan meningkatkan kekuatan dan ketahanan stamina saat beraktifitas, menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan konsentrasi dan kemampuan menyelesaikan masalah.
  4. Sarapan membuat koordinasi yang baik antar panca indera, mengontrol berat badan, mengurangi kelelahan dan mengantuk saat beraktifitas.
Read More »

Meditasi Lebih Mempan Atasi Nyeri Daripada Obat

by Shinta Melianasari

Meditasi dapat meringankan rasa sakit lebih baik daripada obat penghilang rasa sakit yang kuat seperti morfin. Hasil penelitian menunjukkan hanya dengan 80 menit melakukan meditasi dapat memberikan pereda nyeri yang cepat dan efektif.

Peneliti yang dilakukan peneliti North Carolina dan Wisconsin ini telah diterbitkan dalam Journal of Neuroscience seperti dilansir dari Epharmapedia, Rabu (28/9/2011).

Meditasi sudah dilakukan sejak beribu-ribu tahun yang lalu dan belakangan orang mulai mencari alternatif pengobatan tanpa menggunakan obat salah satunya dengan melakukan meditasi.

Meditasi dipercaya bermanfaat untuk kesehatan fisik dan pikiran. Meditasi merupakan suatu kegiatan relaksasi yang melibatkan pengosongan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam kehidupan sehari-hari.

Meditasi melibatkan kegiatan penghentian proses berpikir. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai keadaan kesadaran di mana pikiran bebas dari pikiran yang tersebar dan berbagai pola, sehingga menyediakan kesadaran yang tinggi.

Jenis meditasi yang digunakan dalam penelitian tersebut dikenal sebagai meditasi kesadaran. Yang diawali dengan berkonsentrasi pada pernapasan dan belajar mengamati apa yang terjadi di dalam pikiran dan tubuh seseorang tanpa menilai.

Para peneliti menggunakan probe yang dipanaskan untuk menekan salah satu kaki dari 15 peserta laki-laki dan perempuan baik sebelum dan setelah memberikan pelatihan meditasi. Probe secara bertahap dinaikkan suhunya sebanyak 32C dan ditekankan ke kulit sehingga cukup menyakitkan. Selain itu, scan otak juga diambil selama prosedur penelitian tersebut.

Kemudian peserta penelitian mengikuti sebanyak 4 sesi meditasi, yang masing-masing selama 20 menit tiap latihan selama 4 hari. Para peserta penelitian juga bermeditasi selama penerapan dengan probe panas.

Hasilnya, setelah dilakukan penekanan dengan probe panas pada kulit, yaitu rasa sakit yang dialami dengan nilai rata-rata sekitar 57 persen kurang menyenangkan dan sekitar 40 persen kurang kuat.

"Hal tersebut cukup dramatis. Terjadi penurunan tingkat nyeri secara signifikan lebih besar dibandingkan dengan penelitian serupa yang melibatkan morfin serta obat penghilang rasa sakit lainnya yang biasanya mengurangi tingkat nyeri hanya sekitar 25 persen," kata Fadel Zeidan, PhD, seorang peneliti postdoctoral di Wake Forest University School of Medicine di Winston-Salem, North Carolina.

Temuan lebih lanjut terungkap ketika scan otak diambil setelah pelatihan meditasi. Hasil scan otak tersebut menunjukkan bahwa, meditasi dapat menenangkan daerah otak yang terlibat dalam menciptakan arti perasaan menyakitkan, meskipun stimulus berupa rasa sakit masih berlangsung.

Selama meditasi, wilayah otak tampaknya benar-benar dimatikan. Selain itu, daerah otak yang berhubungan dengan penginderaan panas, dingin, dan sakit juga ikut terpengaruh. Zeidan mengatakan bahwa temuan menunjukkan meditasi mengurangi rasa sakit dengan mengurangi sensasi yang sebenarnya.

Penelitian ini merupakan studi pertama yang menunjukkan bahwa, hanya dengan sekitar 1 jam pelatihan meditasi secara dramatis dapat mengurangi pengalaman rasa sakit dan nyeri yang berhubungan dengan aktivasi otak.

"Penelitian ini menunjukkan bahwa, meditasi dapat menghasilkan efek nyata dalam otak dan dapat memberikan cara yang efektif bagi orang yang secara substansial ingin mengurangi rasa sakit tanpa obat," ungkap Zeidan.
Read More »

Apa Sih Manfaat Matahari??

by Shinta Melianasari

Anak jaman sekarang bisa disebut paling anti dengan sinar matahari.

Gimana nggak??

Waktu upacara bendera pun, mereka pada berebut tempat yang nggak kena panas matahari. Hehehe…

Padahal beruntunglah bagi beberapa orang yang masih bisa mendapati tubuh yang terkena sinar matahari pagi. Sinar matahari yang baik yaitu diantara pukul 7 sampai 9 pagi.

Sinar matahari diketahui mampu memberikan pertumbuhan dan tenaga bagi semua makhluk hidup. Berikut beberapa manfaat sinar matahari pagi:

1. Sinar matahari menghasilkan vitamin D

Pada waktu berkas sinar ultraviolet disaring di kulit, akan mengubah simpanan kolesterol di kulit menjadi vitamin D. Menghadapkan atau berjemur sebagian dari tubuh ke sinar matahari pagi selama 5 menit memberikan 400 unit vitamin D.

2. Sinar matahari mengurangi kolesterol darah

Dengan mengubah kolesterol di bawah kulit menjadi vitamin D, menyebabkan tubuh memberikan peringatan kepada kolesterol yang ada di dalam darah untuk keluar dari darah menuju ke kulit, sehingga mengurangi kolesterol dalam darah.

3. Sinar matahari menjadi penawar infeksi dan pembunuh bakteri

Matahari dapat membunuh bakteri penyakit, virus, dan jamur. Hal itu berguna untuk perawatan TBC, erysipelas, keracunan darah, peritonitis, pneumonia, mumps, asma saluran pernapasan. Bahkan beberapa dari virus penyebab kanker dibinasakan oleh sinar ultraviolet ini. Infeksi jamur, termasuk candida, bereaksi terhadap sinar matahari. Bakteri di udara dibinasakan dalam waktu 10 menit oleh sinar matahari.

4. Sinar matahari mengurangi gula darah

Cahaya matahari bagaikan insulin yang memberikan kemudahan penyerapan glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh. Ini merangsang tubuh untuk mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula yang tersimpan (glycogen), yang tersimpan di hati dan di otot, sehingga menurunkan gula darah.

5. Sinar matahari meningkatkan kebugaran pernapasan

Sinar matahari dapat meningkatkan kapasitas darah untuk membawa oksigen dan menyalurkannya ke jaringan-jaringan. Faktor lain yang bisa membantu meningkatkan kebugaran pernapasan ialah bahwa glikogen bertambah di hati dan otot setelah berjemur di bawah sinar matahari.

6. Sinar matahari menolong dalam membentuk dan memperbaiki tulang-tulang

Dengan bertambahnya tingkat vitamin D dalam tubuh karena terkena sinar matahari, bisa meningkatkan penyerapan kalsium. Ini menolong pembentukan dan perbaikan tulang dan mencegah penyakit seperti rakhitis dan osteomalacia (pelembutan tulang yang nggak normal).

7. Sinar matahari meningkatkan beberapa jenis kekebalan

Sinar matahari menambah sel darah putih terutama limfosit, yang berguna untuk menyerang penyakit. Antibodi (gamma globulins) bertambah. Pengaruh ini bertahan sampai 3 minggu. Nitrofil membunuh kuman-kuman lebih cepat setelah pernafasan dengan sinar matahari. 10 menit di bawah sinar ultraviolet satu atau dua kali setiap minggu dapat mengurangi flu 30-40%.
Sumber : http://desihastuti.blogdetik.com/2011/09/18/apa-sih-manfaat-matahari/?l991101blog
Read More »